Ada
yang mengalami peristiwa diatas ? Jika pernah mengalaminya sekali maka
bersyukurlah karena ada seseorang disana yang mengalami peristiwa ini lebih
dari sekali, bukan karena menolak seorang yang datang padanya namun karena
orang tersebut ditolak oleh penjaganya. Ya beliau ada lah penjaga bagi buah
hatinya, menjaga agar buah hatinya tak mengenyam luka hanya karena perihal
laki-laki. Niat mereka baik, iya baik
untuk mereka namun apakah mereka yakin bahwa itu baik menurut buah hatinya.
Ada
hati yang terluka ketika seorang yang datang pada mereka, mereka menolaknya
lantaran menimbang perkara duniawi, padahal sang buah hati kini sudah beranjak
dewasa sudah bisa menimbang sudah bisa mempriotaskan mana laki-laki yang berhak
membersamainya. Wahai Ayah/Ibu pahamilah sang buah hatimu kini sudah beranjak
dewasa, sudah bisa memilah dan memilih siapa kandidat yang pantas
membersamainya, dan ia memutuskan untuk menyodorkan biodatanya kepadamu bukan
karna nafsu belaka, melainkan ia juga melibatkan Sang Pemilik Hati….
Jika
ini yang kamu rasakan berarti Allah masih memberi kesempatan untuk berbakti kepadanya,
mendakwahkan ilmu yang kamu dapat selama ini, coba bayangkan jika kamu sudah
menjadi milik orang lain maka dengan pasti fikiranmu akan terpecah Karen hadirnya
orang baru yang harus kamu taati…
Tahukah
kamu ini sudah Allah takdirkan untukmu, ini ujian untukmu. Bukankah orang
beriman pasti di uji ? Allah menimpakan ini karena Allah yakin kamu mampu
melintasinya….Allah saja yakin dengan kemampuanmu melintasi ujian ini masa kamu
gag yakin dengan kemampuan yang kamu miliki ?
Mungkin
saat ini kamu sedang lemah, maka minutalah kekuatan pada Sang pemilik Kekuatan,
mintalah sejadi-jadinya dan akuilah bahwa dirimu memang lemah dan hanya Allah
yang bisa menguatkannya…
Tahukah
kamu ? Iman bukan sekedar urusan shalat,
puasa dan zakat. Iman adalah keteguhan jiwa untuk menetapi takdir Allah. Jiwa tetap
rela dengan kehendakNya, baik ringan maupun berat. Takdir Allah ada yang manis
dan pahit. Semuanya harus dijalani. Yakinlah bahwa sepahit apa pun takdir itu,
seiring dengan perjalanan waktu, sedikit demi sedikit akan juga terobati.